skip to main |
skip to sidebar
Serpihan bayangmu kembali menari,
Memporak - porandakan hatiku yang terus saja merangkai mimpi,
Padahal sudah jelas bagiku kau telah mati,
Bagaimana bisa ternyata kamu masih ada disini.
Ayo temani aku,
Belum puas aku mereguk cinta yang kau beri,
Bagaimana bisa begitu saja kau pergi,
Meninggalakan jejak luka penuh duri,
Lebih baik jika sekalian saja kau bunuh aku sampai mati.
Ayo kembali,
Aku masih ingin kau cintai,
Aku masih ingin kau peluk sepenuh hati,
Bagaimana bisa semua ini terjadi.
Edelweiss itu abadi,
Kau ucap kalimat itu bagi mantra aji sakti,
Kalimat yang tertancap begitu dalam hingga melubangi sanubari,
Karena ternyata, cintamu benar - benar abadi.
Tarian tanganku kali ini,
Bagai tangan - tangan pengubah takdir surgawi,
Aku ingin membuatmu hidup kembali,
Walau akhirnya kusadari,
Lagi - lagi ini hanya mimpi.
Monica Anggen.
0 komentar:
Posting Komentar